KISAH IBNU SHINA . .
Ibnu shina dikenal dengan Avicena di dunia barat, banyak alat kedokteran barat memakai penemuan ibnu shina, Ibnu shina adalah seorang ilmuwan islam yang hebat sekaligus ia seorang yang sangat bertaqwa pada Allah dan sangat bersih hatinya dari dendam dan irihati, ia juga seorang yang tawadzdzuk kepada gurunya .
ALKISAH. . Ayah ibnu shina sangat ingin anaknya
bermanfaat bagi orang di sekitarnya, Ayah ibnu shina orang yang sangat peka, ia
tahu putranya seorang yang pandai lagi cerdas dan berakhlak baik,
Di masa ibnu Shina ada seorang tabib yang hebat,
diagnosanya terhadap penyakit hampir smuanya tepat, ayah ibnu
shina ingin menjadikan anaknya seorang tabib, agar kelak ibnu shina
bisa mengobati orang2 yang sakit, ia ingin memiliki anak yang
bermanfaat linnaas, Ibnu shina memang tidak sehebat para imam mujtahid
ilmu agamanya, tapi ia telah memiliki banyak pengetahuan ilmu
agama, setelah ibnu shina belajar ilmu agama , ayah ibnu shina
mengirimkan ibnu shina pada seorang tobib yang sangat jelek
perangainya, ia suka membunuh pembantunya yang telah lama berhidmat
padanya, murid2 itu jika sudah waktunya pulang mreka di beri racun
shingga mereka mati di tengah perjalanan, ada juga yang mati
ketika sang murid baru sampai di rumah, tapi semangat ingin menolong
umat tidak menyurutkan niatnya meski untuk belajar pada sang tobib
resikonya sangat besar, ia bisa di racuni kapan saja.
Ibnu shina dan ayahnya memakai setrategi, ibnu shina pura2 jadi orang tuli lagi bisu, sang ayah mengantarkan ibnu shina yang masih sangat belia (ABG ) untuk menjadi pembantu sang tobib, sang tobib dengan senang hati menerima ibnu shina, ia merasa aman punya pembantu bisu lagi tuli, ibnu shina berlaku sebagai pembantu, ia hanya melakukan pekerjaan yang di suruh tobib, tapi ibnu shina yang cerdas, sekali mlihat apa yang di lakukan sang tobib ia langsung faham, ia mampu mengerti aneka daun beserta khasiatnya dari ucapan2 yang di katakan oleh gurunya pada gurunya itupun dari jauh,setelah 10 tahun bekerja pada tobib, ibnu shina memakai bahasa isyarat minta izin pulang, sang tobib mengizinkan.
Di tengah
jalan ibnu shina mendengar pengumuman sayembara raja
tengah mencari tobib untuk menyembuhkan putranya yang tengah sakit
parah, dengan niat lillahi ta’ala ibnu shina mencoba mengobati
putra raja, ternyata ibnu shina berhasil, ibnu shina di angkat
menjadi dokter pribadi kerajaan, brita ini sampai pada sang tobib,
sang tobib sangat marah,
Sang
tobib datang ke istana raja, ia berkata pada raja, “
Raja, ibnu shina itu muridku, kliru jika kamu menjadikan ia tobib,
aku lebih hebat dari ia “, kbiasaan para raja suka
mnonton pertunjukan, sang raja berkata “ Jangan hanya asal
berkata kamu, tunjukkan bahwa kamu lebih hebat dari muridmu “, sang guru
berkata “ aku ingin mengadakan kompetisi di antara kami,siapa
yang bertahan hidup minum racun buatan kami ia yang menang, jika ia
meminum racun racikanku ia hidup berarti ia yang menang, maka
ia yang layak jadi tobib kerjaan, aku akn mminum racun buatannya,
siapa yang hidup di antara kami itulah yang menang ”, Ibnu shina
mnolak kompetisi itu, ia dengan senang hati menyerahkan jabatan tobib
kerajaan pada sang guru, tapi sang guru menolak hal itu, ia
tetap ingin mengadakan kompetisi itu, dengan sangat terpaksa ibnu shina
melakukan kompetisi itu,
uji
coba itu di adakan di lapangan yang akn disaksikan ribuan
rakyat, malam sebelum kompetisi ibnu shina
menyiapkan ramuan vitamin untuk gurunya dan penawar racun yang
paling dahsyat untuk dirinya, sedangkan sang tobib
meracik ramuan racun yang paling hebat, 1 tetes racun saja bisa
mmbuat orang langsung mati,
Sebelum berangkat ke lapangan ibnu shina minum penawar
racun, tentu saja sebelum meminum penawar racun ia membaca basmalah juga
berdoa semoga kali ini ia di beri keselamatan oleh ALLAH dari racun gurunya.
Sementara
sang guru berangkat ke lapangan dengan penuh kesombongan, ia
merasa lebih hebat dari muridnya, pasti dirinya yang memenangkan
kompetisinya,
Kompetisipun
di mulai, sang tobib tidak mau meminum lbih dulu, ia menyuruh ibnu
shina meminum ramuan racunnya lebih dulu, ia berpikir jika ibnu shina
meminum lebih dulu maka ia tidak perlu minum ramuan racun ibnu shina
karena ibnu shina pasti mati setelah meminum ramuan racunnya yang paling
dahsyat 1 gelas racun padahal 1 tetes racun saja orang langsung sangat
kesakitan kmudian mati,
ibnu shina
dengan tenang dan tanpa rasa takut meminum racun itu, tentu saja
sebelum meminum ia membaca basmalah dan berdoa’a lagi, ia
minum sampai habis racun itu, dengan izin ALLAH ia tetap bugar, tidak ambruk
maupun pusing, sang tobb bingung, kenapa begini ?, ibnu shina
memberikan gelas ramuan vitaminnya, sang tobib bingung , ia merasa
dirinya pasti kalah, ia juga takut mati, ia sangat malu pada rakyat,
sbelum meminum ramuan ibnu shina ia sudah pingsan jatuh dan langsung mati.
Ibrah pertama yang bisa di ambil dari kisah di atas, jangan jadi orang yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan popularitas. Ibrah ke 2, jangan jadi orang yang jahat, selalu ingin mencelakai orang. Ibrah k 3 jangan jadi orang yang iri hati pada kesuksesan orang lain. Ibrah k 4 jangan jadi guru yang tidak ikhlas, memiliki murid yang lebih hebat dari gurunya itu pertanda dirinya guru yang berhasil.Ibrah ke 5 jadilah murid seprti ibnu shina yang tdak mau membalas keburukan sang guru dan tawadzdzuk di depan sang guru meskipun gurunya orang yang jelek tabiatnya.